Image may be NSFW.
Clik here to view.
KOMPAS.com — Anak perempuan itu berlari tanpa busana di jalanan. Wajahnya meringis menahan sakit. Di latar belakang tampak pekat asap hitam menyusul serangan bom api napalm oleh angkatan udara Vietnam Selatan.
Foto ikonik yg menggambarkan tragedi perang Vietnam tersebut dimuat dalam sebuah posting mengenai “tujuh foto yg mengubah sejarah perang” di Fb oleh penulis Norwegia bernama Tom Egeland.
Posting yg bersangkutan lantas dihapus oleh pihak Fb lantaran dipandang mengandung kontak pornografi anak. Sementara akun sang penulis diblokir.
Langkah Fb ini menuai kritik pedas dari Epsen Egyl Hansen, pemimpin redaksi sekaligus CEO koran terbesar di Norwegia, Aftenposten, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari The Verge, Sabtu (10/9/2016).
Dalam sebuah surat terbuka, Hansen yg menyebut pelopor Fb Mark Zuckerberg sebagai “editor paling berkuasa di dunia” menyampaikan bahwa Fb sudah salah menilai foto tersebut.
“Kalau Anda tidak dapat membedakan antara pornografi anak dan foto dokumenter dari peperangan, ini cuma mulai mendorong kebodohan dan kegagalan mendekatkan umat manusia,” tulis Hansen dalam surat terbuka yg dipublikasikan secara on-line dan secara tercetak di halaman depan Aftenposten itu.
Lewat laman Fb miliknya, Aftenposten sempat memberitakan penghapusan posting yang ditulis oleh Egeland dengan menyertakan foto dimaksud. Namun, artikel ini pun kemudian dihapus oleh pengelola jejaring sosial tersebut dari laman Fb Aftenposten setelah didahului oleh ultimatum.
“Foto apa pun yg menampilkan orang dengan alat kelamin atau bokong atau payudara wanita yg sepenuhnya terbuka mulai dihapus,” sebut Fb.
Hansen merasa kebebasannya sebagai redaktur buat menyunting berita sudah dikekang oleh Fb. “Saya pikir Anda (Zuckerberg) menyalahgunakan kekuasaan dan tak berpikir panjang,” katanya.
Sumber:
http://tekno.kompas.com/learn/2016/09/10/13000437/foto.bersejarah.dianggap.pornografi.anak.fb.dihujat
No associated publish!
