KOMPAS.com – Permasalahan baterai yg dikhawatirkan rawan terbakar menjegal kiprah Galaxy Observe 7 di pasaran. Sebanyak 2,5 juta unit smartphone andalan baru Samsung itupun terpaksa ditarik dari pasaran. (Baca: Samsung Ganti Baru Semua Galaxy Observe 7 di Pasaran)
Berapa biaya yg diperlukan bagi melakukan recall ini? Saat ditanya oleh wartawan dalam sebuah konferensi pers di Seoul, Korea Selatan, kepala bisnis smartphone Samsung Koh Dong Jin, cuma menyebutkan bahwa dampak finansial yg ditimbulkan “menyayat hati”.
Perkiraan Credit score Suisse AG dan beberapa lembaga finansial yang lain menyebutkan bahwa ongkos penarikan Galaxy Notice 7 di semua dunia dapat mencapai 1 miliar greenback AS atau lebih dari Rp 13 triliun, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Bloomberg, Selasa (6/9/2016).
Meski terdengar besar, jumlah kerugian finansial yg ditimbulkan recall Galaxy Word 7 diperkirakan tidak sampai 5 persen dari potensi pendapatan bersih Samsung pada 2016, yg diproyeksikan mencapai kisaran 23 triliun Gained atau sekitar 20,6 miliar greenback AS.
Tak dijelaskan apakah Samsung SDI Co, pabrikan rekanan baterai Galaxy Notice 7 yg bermasalah, mulai ikut menanggung ongkos tersebut atau tidak.
Samsung SDI memasok 70 persen baterai bagi unit-unit Galaxy Notice 7 yg diproduksi. Sebanyak 30 persen sisanya dibuat oleh perusahaan China, Amperex Know-how Ltd. (Baca: Galaxy Observe 7 Versi China Tidak Ikut Meledak)
Jumlah Galaxy Observe 7 yg terdampak persoalan baterai diperkirakan cuma zero,1 persen dari keseluruhan unit yg terjual. Tapi Samsung tidak mau mengambil risiko. Hingga pekan kemarin, tercatat telah terjadi sebanyak 35 perkara Galaxy Word 7 terbakar ketika diisi baterainya.
Baca: Bagaimana Nasib Pemesan Galaxy Word 7 di Indonesia?
Sumber:
http://tekno.kompas.com/learn/2016/09/06/09483747/biaya.penarikan.galaxy.observe.7.menyayat.hati.samsung
No associated submit!