KOMPAS.com – Dalam waktu dekat, WhatsApp bakal berubah. Aplikasi pesan instan tersebut mulai akan dijejali berbagai iklan.
Iklan itu sendiri nantinya mulai berbentuk pesan broadcast kepada pengguna WhatsApp. Pihak WhatsApp memberi contoh, dapat saja sesuatu maskapai memberikan keterangan penerbangan yg tertunda.
Mungkin saja, sesuatu perusahaan membayar WhatsApp bagi mengirimkan iklan berupa keterangan produk baru kepada seluruh atau sebagian pengguna.
Dengan kata lain, perusahaan pemilik merek kini mampu membayar ke Fb atau WhatsApp bagi berkomunikasi segera dengan pengguna WhatsApp. Misalnya dengan cara mengirimkan reminders, notifikasi pengiriman, hingga pesan-pesan terkait pemasaran.
“Kami ingin menguji fitur ini dalam dua bulan ke depan,” tulis WhatsApp dalam weblog resminya.
Baca: Diam-diam, WhatsApp Bisa Teruskan Information Pengguna ke Fb
Perubahan itu terkait dengan upaya Fb buat memperoleh keuntungan dari WhatsApp, perusahaan yg dahulu dibelinya seharga 22 miliar greenback AS atau sekitar Rp 291,9 triliun.
Sebagai langkah pertama buat mewujudkan langkah tersebut, WhatsApp akan melonggarkan kebijakan privasi yg selama ini melindungi data-data pengguna. Selanjutnya, WhatsApp mulai akan berbagi knowledge tertentu dari sekitar 1 miliar pengguna aktifnya dengan Fb bagi mengelola iklan.
Seperti dilansir KompasTekno dari Bloomberg, Jumat (26/eight/2016), WhatsApp sendiri baru saja mengumumkan pembaruan perjanjian pemakaian layanan (phrases of service) melalui weblog resmi mereka.
“Hari ini, kalian memperbarui perjanjian dan kebijakan privasi kami. Selama four tahun berjalan, ini adalah pembaruan pertama yg kalian lakukan sebagai bagian dari rencana bagi menguji komunikasi antara bisnis dengan para pengguna. Pengujian ini mulai dikerjakan dalam dua bulan mendatang,” tulis pengumuman dalam weblog WhatsApp itu.
Kebijakan baru WhatssApp memang mampu menolong mendapatkan uang, tetapi di sisi yang lain dapat juga membuat penggunanya gerah.
Untuk diketahui, setelah WhatsApp dibeli Fb pada 2014 silam, founder WhatsApp Jan Koum pernah memohon agar Fb tak mengubah kebijakan soal penanganan knowledge pengguna. Maksud Koum, dia tak ingin aplikasi pesan instan itu jadi penuh dengan iklan.
Sayangnya, perubahan itu sekarang terjadi. Knowledge pengguna WhatsApp, seperti nomor telepon, sekarang mulai disebarkan ke aplikasi atau perusahaan yang lain punya Fb. Knowledge tersebut kemudian mulai dipakai sebagai alat bagi mengelola iklan yg muncul ketika pengguna membuka Instagram, Fb, atau sekadar berkirim pesan di WhatsApp.
Baca: Meski Dihapus, Pesan di WhatsApp Tetap Bisa Dibaca
Sumber:
http://tekno.kompas.com/learn/2016/08/26/07552577/whatsapp.dipastikan.bakal.dijejali.iklan
No associated publish!