KOMPAS.com – Uber telah tidak sabar ingin melepas XC90, mobil tanpa sopir yg dibesut bersama Volvo, ke jalanan. Rencananya, mobil tersebut telah “narik” penumpang akan akhir bulan ini juga di Pittsburgh, AS.
Pelanggan Uber di kota itu bakal mampu memanggil mobil tanpa sopir lewat aplikasi ponsel Uber seperti biasa. Hanya saja, bagi sementara waktu, sang mobil tanpa sopir masih mulai diawasi oleh sopir sungguhan yg duduk di balik kemudi.
Volvo, sebagaimana KompasTekno rangkum dari Bloomberg, Sabtu (20/eight/2016), dijadwalkan mengirim 100 mobil tanpa sopir tersebut hingga akhir tahun 2016. Sekarang baru dua unit saja yg bersiap panggil.
Mobil tanpa sopir bakal selalu dikembangkan Uber dan Volvo hingga diharapkan tercipta mobil yg benar-benar bisa beroperasi tanpa campur tangan manusia sama sekali pada 2021 mendatang.
Perjanjian Uber dan Volvo tak bersifat eksklusif. Uber tetap mampu menggandeng pabrikan otomotif yang lain buat mengembangkan teknologi serupa.
Misalnya, pada Juli lalu, Uber mengakuisisi Otto, startup berisi 91 pegawai yg berfokus mengembangkan teknologi truk tanpa sopir.
Dalam hal teknologi mobil tanpa sopir, Uber mengambil pendekatan yg berbeda dari perusahaan yang lain seperti Google dan Tesla. Seperti layanan transportasinya yg tidak memiliki armada, Uber tak berniat memproduksi mobilnya sendiri, tetapi menyerahkan peranan itu ke pabrikan otomotif rekanan.
Kembali ke Pittsburgh, sebagai bagian dari uji coba, pelanggan bakal mampu memanggil dan menggunakan mobil tanpa sopir secara cuma-cuma, bebas dari tarif standar sebesar 1,05 greenback AS (sekitar Rp 14.000) per mil (1,6 km).
Nantinya, ongkos bepergian dengan mobil tanpa sopir diprediksi bakal turun hingga menjadi lebih murah dibandingkan menggunakan mobil pribadi.
“Ini mungkin mampu dilihat sebagai ancaman,” ujar Hakan Samuelsson, sang CEO Volvo. “Tapi kalian melihatnya sebagai peluang.”
Kerja sama dengan Volvo
Seolah tidak mau ketinggalan dengan perusahaan teknologi lainnya di Silicon Valley, Uber memang semakin gencar mengembangkan mobil tanpa sopir.
Perusahaan layanan transportasi berbasis aplikasi ini meneken proyek kerja sama senilai 300 juta greenback AS dengan pabrikan mobil yang berasal Swedia, Volvo, buat membangun teknologi driverless automotive.
Uber dan Volvo menggabungkan sumber daya masing-masing. Investasi mulai dibagi rata antar kedua pihak.
Untuk permulaan, Uber dan Volvo mulai membangun teknologi terkait dengan foundation mobil SUV XC90. Fokusnya adalah keamanan di jalan.
“Mengemudi secara otonomos adalah kuncinya. Untuk ini Anda perlu mengembangkan software program dan tetap menjaga keamanan, ujar Samuelsson.
“Volvo berada di depan dalam hal pengembangkan kendaraan, dan yaitu yg terbaik soal keselamatan,” kata Chief Government Uber, Travis Kalanick.
Proyek kerja sama Uber dan Volvo ini meneliti dan mengembangkan hardware -seperti sensor buat mendeteksi lalu-lintas dan rintangan- serta software program yg diperlukan buat menjalankan mobil tanpa sopir.
Terkait dengan proyek tersebut, Volvo berencana menggelar eksperimen di China, Inggris, dan Swedia.
Nantinya, mobil tanpa sopir bikinan vendor yg dibeli oleh Geely dari Ford pada 2010 ini bakal berbentuk serupa mobil regular.
Hanya saja, ia mulai memiliki mode autopilot yg mampu diaktifkan ketika berada di jalan tol atau lingkungan khusus seperti perumahan dan kompleks industri.
Sumber:
http://tekno.kompas.com/learn/2016/08/20/17170327/mobil.tanpa.sopir.uber.narik.mulai.akhir.bulan.ini
No associated submit!